...........ik

intrik politik identik dengan licik
sampai membuat orang yang melihat jadi jijik
tapi tak jarang juga ada hal yang menggelitik
dan terkadang jadi kelihatan menarik
karena ceritanya dibuat dengan begitu apik
serasa dada tercabik-cabik
juga emosi ikut terusik


mungkin bukan salah politik
hanya saja orang-orangnya yang berpikiran picik


maaf, mungkin ini terkesan kritik
hanya ingin mengusik
tanpa terkesan berisik

ah...entah apa yang aku ketik

the red sky in the dark night

how can i say it
cause i can't say it by words
not even one word

try to say it in my own words
but still have no any words to say it

there is rain in the middle of the night
the dark night is suposed to be dark
of course tonight is a dark night

but when i look up to the sky
there is no dark
there is red
a red sky

why red sky?
i dont know
maybe because of the rain
still.....i've just said maybe

there is a red sky in the night
the red sky in the dark night

aku merasa aku bisa menulisnya
menceritakannya
memaparkan segala bentuk kejadian yang aku lihat, aku dengar dan yang aku alami
tapi lagi-lagi entah apa yang membuatnya mampet
dan ku akhiri cukup sampai disini....

n.o

aku sama sekali
entah apa maksudnya
hanya menuliskan apa yang jari-jari ini inginkan
bertarung dengan
apa yang dinamakan diri
memang lebih berat ketimbang orang lain
rangkaian kata ini
hanya serentetan kata tak bermakna
hanya simbol tanpa arti

sulit memang
berdiam diri
lebih daripada sekedar bercerita
sulit keluar dari hati
apa yang ada di pikir
hanya ada dalam pikir
hatipun juga tertutup
pintu ini begitu kuat
keras menghadang
membatasi akses keluar masuk
yang di dalam akan sangat sulit keluar
begitupun yang diluar
akan sulit menembus pertahanan untuk masuk ke dalam

hanya sekedar kata
tanpa makna
hanya sederetan huruf
tidak terlalu penting untuk disimak
ini saja

entah apa lah itu

ampun deh...sakit kepala dibuatnya
kepala ini berkata lakukan....tapi badan ini sama sekali tak bergerak.
semakin ku paksakan semakin dia menolak.
siapa sebenarnya yang salah??
aku pasti akan menyesali keputusanku
seumur hidup

ingin cepat menyelesaikan tapi lagi-lagi entah apa yang menahanku
aku  rasa aku menahan diriku sendiri?
untuk apa?
ini sih namanya merepotkan diri sendiri
menjatuhkan diri ke dalam lubang yang sama
ayo dong....
ntah kenapa merasa tidak punya tenggat waktu
saat ini
walaupun tahu itu hanya fatamorgana
walaupun aku tahu saat inilah tenggat waktu itu
tapi lagi-lagi ntah kenapa merasa waktu yang dipunya itu sangat panjang
padahal hanya batas uang yang aku punya

mengeluh tidak akan menyelesaikan masalah
mengeluh tidak akan menyelesaikan tugas-tugas ini
sudah bosan aku dengan tugas-tugas ini
belum kelar dengan tugas-tugas ini
aku sudah dihadapkan dengan tenggat waktu untuk
melanjutkan hidup ke jenjang berikutnya
entah dengan siapa
benar-benar sama sekali tidak punya ampun
sama sekali tidak memikirkan perasaan
mau dicari kemana itu orang

ya Rabb...bantulah hambaMu ini menemukannya

*curhatan entah kemana-mana

war of yours

sebuah pepatah berkata
'musuh yang terbesar adalah diri sendiri'

kali ini aku menambahkan
'musuh yang paling kuat adalah diri sendiri'
'musuh yang paling cerdik adalah diri sendiri'
'musuh yang paling tangguh adalah diri sendiri'
'musuh yang tak terkalahkan adalah diri sendiri'
'musuh yang sulit dijangkau adalah diri sendiri'
'musuh yang paling dekat adalah diri sendiri'
'musuh yang berbahaya adalah diri sendiri'

adakah yang lebih mengerikan daripada musuh dalam selimut??
kau kira ia adalah teman mu
hadapilah kenyataan
bahwa ia sama sekali bukan teman mu
kau kira ia mengerti dirimu
hadapilah kenyataan kawan!
bahwa ia hanya berpura-pura
kau kira selama ini ia adalah dirimu
bangun dan bangkitlah!!
ia bukan dirimu
sama sekali bukan
bukan dirimu!!
sekali lagi bukan!!!

rasakan!

13 feb 2012

saya bisa jadi orang yang perasa

bisa jadi juga orang yang sama sekali tak merasa

ada sisi dimana ingin mengungkap apa yang ada di hati

tapi apakah harus melibatkan orang lain?

ingin sekali setiap saat menuliskan rasa yang dirasa

tapi, apa ahsan?

terkadang 

rasa yang dirasa 

belum tentu benar dirasa

merasakan rasa tentulah ada banyak macamnya

interaksi antar manusia

pasti merasa

komunikasi yang dijalin antar sesama

juga melibatkan rasa

kebenaran rasa ini 

dirasa tak sama

jika sudah menyangkut orang lain

hingga yang tertuang disini juga

masih memikirkan rasa yang dirasa orang lain

lagi-lagi

merasa apa yang dirasa belum benar adanya

lagi-lagi

rasa yang dirasa masih tertahan adanya

lagi-lagi

rasa ini entah sampai kapan dirasa

hampir putus asa